Penyelidikan mengungkapkan bahwa Candelario berada ratusan mil jauhnya di Puerto Rico bersama teman pria. Setelah beberapa hari liburan di pantai, ia sempat singgah di Detroit sebelum baru kembali ke rumah pada 16 Juni 2023, di mana ia menemukan putrinya telah meninggal dunia.
Candelario mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan berat dan membahayakan anak dalam persidangan bulan lalu. Selama persidangan, ahli patologi forensik Elizabeth Mooney mengungkapkan bahwa anak-anak biasanya mengalami kecemasan saat berpisah (separation anxiety) dengan tingkat yang paling ekstrem di usia 9-18 bulan. Mooney juga memaparkan perkiraan hari-hari terakhir Jailyn yang penuh penderitaan.
Dia menyatakan, "Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu lamanya. Perasaan ditinggalkan selama beberapa hari, ditambah dengan kelaparan dan haus yang ekstrem, adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita."