Tidak hanya itu, ancaman terhadap ketersediaan air bersih juga menjadi perhatian serius akibat fenomena El Nino ini. Beberapa daerah di Filipina mengalami kekeringan yang sangat parah, memaksa pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan air. Masyarakat diminta untuk menggunakan air sehemat mungkin agar ketersediaan air tetap terjaga.
Selain dampak langsung terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari, suhu panas yang ekstrem juga memiliki konsekuensi lain yang tidak kalah serius. Potensi terjadinya kebakaran hutan meningkat secara signifikan di musim kemarau panjang ini. Pihak pemadam kebakaran dan relawan di wilayah-wilayah rawan kebakaran dikerahkan untuk melakukan pemantauan dan pencegahan agar kebakaran hutan dapat diminimalkan.
Di sisi lain, upaya untuk menanggulangi dampak suhu panas ini juga terus dilakukan. Program penghijauan dan penanaman pohon gencar dilakukan sebagai langkah adaptasi terhadap perubahan iklim. Selain itu, upaya penghematan air juga menjadi fokus utama bagi pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi potensi krisis air yang bisa terjadi akibat cuaca yang ekstrim ini.