Pernahkah Anda merasa ingin buang air kecil di saat yang bersamaan dengan teman? Ternyata, ini bukan kebetulan semata, melainkan sebuah fenomena sosial yang menarik. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa perilaku tersebut dikenal sebagai "buang air kecil yang menular", dan ternyata tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada simpanse.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Press Current Biology ini melibatkan pengamatan terhadap 20 simpanse yang tinggal di Suaka Kumamoto, Jepang. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika seekor simpanse buang air kecil, individu lain cenderung mengikuti. Fenomena ini memicu diskusi tentang bagaimana perilaku ini dapat terkait dengan interaksi sosial dan bahkan hierarki dalam kelompok simpanse.
Kebiasaan Kencing Bersama dan Akar Evolusi
Dalam budaya manusia, kebiasaan buang air kecil bersama sering dianggap sebagai bagian dari interaksi sosial. Dalam bahasa Jepang, perilaku ini dikenal sebagai Tsureshon, dan dalam pepatah Italia, "Chi non piscia in compagnia o è un ladro o è una spia" yang berarti, siapa yang tidak kencing bersama adalah pencuri atau mata-mata.
Ena Onishi dari Universitas Kyoto menyebutkan bahwa fenomena ini bisa saja memiliki akar evolusi yang dalam. Peneliti menduga bahwa perilaku "kencing menular" pada simpanse merupakan bentuk lain dari perilaku fisiologis semi-sukarela, mirip dengan fenomena menguap menular yang sudah lebih dikenal.