Selain suhu yang ekstrim, proses pendinginan juga berperan penting dalam pembentukan petir vulkanik. Ketika kolom asap dan debu vulkanik naik ke atmosfer, proses pendinginan yang cepat terjadi. Hal ini menyebabkan partikel-partikel asap dan debu saling bertabrakan dan menghasilkan muatan listrik yang kemudian melepaskan petir.
Selain faktor suhu dan pendinginan, kelembaban udara juga merupakan faktor penting dalam pembentukan petir vulkanik. Ketika udara di sekitar letusan gunung berapi memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, partikel-partikel debu dan asap akan lebih mudah saling bertabrakan dan menghasilkan muatan listrik yang kemudian memicu terjadinya kilatan petir.
Saat ini, ilmuwan vulkanologi terus melakukan penelitian untuk memahami lebih dalam tentang fenomena petir vulkanik. Studi terbaru menggunakan teknologi canggih seperti drone dan sensor untuk mendekati daerah letusan gunung berapi dan mendapatkan data yang lebih akurat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang petir vulkanik, diharapkan dapat membantu dalam mengantisipasi dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan sekitar dan juga kehidupan manusia.