Pulau Flores, tempat ditemukannya fosil Homo floresiensis, juga memiliki nilai tersendiri dalam sejarah evolusi manusia. Pulau ini diyakini menjadi sebuah pulau terisolasi selama ribuan tahun sehingga spesies manusia purba yang tinggal di sana mengalami evolusi yang berbeda dengan spesies di daratan besar lainnya. Hal ini menjadikan penemuan di Pulau Flores sebagai salah satu penemuan penting dalam sejarah antropologi dan arkeologi.
Penemuan ini juga menimbulkan berbagai kontroversi. Sebagian ahli mengusulkan bahwa Homo floresiensis sebenarnya merupakan spesies yang terpisah dan bukan keturunan dari Homo erectus seperti yang sebelumnya diajukan. Hal ini menunjukkan kompleksitas evolusi manusia dan menuntut penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya asal-usul dan garis keturunan Homo floresiensis.
Penemuan nenek moyang "Hobbit" di Pulau Flores, Indonesia, bukan hanya menambah wawasan baru dalam kajian evolusi manusia, tetapi juga memberikan penghargaan lebih atas keanekaragaman hayati yang pernah ada di Nusantara. Pulau Flores menjadi saksi bisu dari kehidupan nenek moyang yang masih menyimpan misteri hingga saat ini. Selain itu, penemuan ini juga membuka pintu bagi lebih banyak penelitian arkeologi di wilayah Indonesia dan memperluas pemahaman manusia akan sejarah evolusinya.