Namun, banyak masyarakat setempat percaya bahwa fairy circles adalah jejak dari kehadiran peri atau makhluk gaib lainnya. Legenda tentang peri yang berkeliaran di malam hari dan meninggalkan jejak lingkaran di padang rumput telah menjadi bagian dari warisan budaya daerah-daerah tersebut. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini, keyakinan dan cerita rakyat seputar peri tetap kuat di kalangan masyarakat setempat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bakteri dan jamur tertentu dapat berperan dalam pembentukan fairy circles. Teori ini memberikan pandangan bahwa fenomena ini adalah hasil dari proses alami yang kompleks, tanpa adanya campur tangan makhluk gaib. Namun, tentu saja, banyak aspek dari fenomena ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.
Selain itu, beberapa teori lain juga menyebutkan bahwa faktor geologis, seperti pola air tanah atau aktivitas termite, juga dapat menjadi penyebab dari terbentuknya fairy circles. Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi teori-teori ini, namun memahami proses alami di balik fenomena ini akan membantu kita untuk lebih menghargai keajaiban alam yang ada di sekitar kita.