Pada hari pernikahan, pasangan pengantin akan mengenakan pakaian adat yang khas. Pakaian pengantin pria biasanya terdiri dari baju hitam dengan hiasan sulaman emas, sementara pengantin wanita mengenakan kebaya putih dengan kain batik yang indah. Kedua pengantin juga mengenakan aksesoris seperti kalung dan gelang yang dibuat dari bahan alami seperti bambu dan rotan.
Upacara pernikahan Suku Baduy juga melibatkan ritual yang disebut "seba." Ritual ini dilakukan setelah pasangan pengantin resmi menjadi suami istri. Pasangan pengantin akan mengunjungi rumah masingmasing orang tua mereka sebagai tanda bakti dan penghormatan. Mereka membawa berbagai macam oleholeh sebagai simbol rasa syukur dan terima kasih kepada orang tua yang telah membesarkan mereka.
Selama prosesi "seba," pasangan pengantin juga diberikan nasihat oleh tetua adat dan sesepuh desa. Nasihatnasihat ini berisi petunjuk tentang bagaimana membangun rumah tangga yang harmonis, menjaga hubungan baik dengan keluarga, dan menjalani kehidupan sesuai dengan nilainilai dan tradisi suku. Ritual ini menekankan pentingnya kearifan lokal dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Tidak hanya itu, tradisi pernikahan di Suku Baduy juga memperhatikan aspek spiritual. Mereka percaya bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus diberkati oleh roh leluhur dan dewadewa. Oleh karena itu, upacara pernikahan selalu diawali dengan doa dan persembahan kepada leluhur dan dewadewa sebagai bentuk penghormatan dan permohonan restu.