Teh telah menjadi bagian integral dari budaya Inggris selama berabad-abad. Masyarakat Inggris mengagungkan teh bukan hanya sebagai minuman, tetapi sebagai momen untuk bersosialisasi dan membangun hubungan. Dalam konteks ini, cangkir teh menjadi salah satu simbol yang paling mencolok. Terbuat dari barang porselen, cangkir ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga mencerminkan status sosial dan selera individu.
Sejarah teh di Inggris dimulai pada abad ke-17, ketika teh pertama kali diperkenalkan oleh pedagang Belanda. Minuman ini segera menjadi tren di kalangan bangsawan, dan pada awal abad ke-18, teh menjadi lebih terjangkau, berhasil merambah hingga kalangan menengah. Namun, saat itu muncul tren baru: penggunaan cangkir dari barang porselen untuk menyajikan minuman tersebut. Barang porselen berasal dari China dan dianggap mewah serta eksklusif. Kualitas keramik ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk cangkir teh di kalangan aristokrat.
Cangkir teh dari barang porselen memiliki desain yang beragam, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat rumit. Desain ini tidak hanya mencakup aspek visual tetapi juga fungsi praktis. Setiap cangkir dibuat dengan memperhatikan detail, dari bentuk hingga ukuran, untuk memastikan pengalaman menikmati teh yang maksimal. Di Inggris, berbagai produsen keramik, seperti Royal Worcester dan Wedgwood, mulai membuat cangkir teh yang khas dan bernilai tinggi. Setiap cangkir dengan merek ini sering kali dianggap sebagai karya seni.