Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan seruak dingin dari dataran tinggi Siberia menjadi dalang di balik potensi terulangnya bencana banjir besar di Jakarta pada tahun 2020. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa seruak udara dingin dapat menyebabkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi, dan peningkatan curah hujan.
Musim penghujan tahun ini, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir besar di Jakarta. Hal ini menjadi perhatian serius karena banjir besar yang pernah terjadi pada tahun 2020, yang disebabkan oleh faktor-faktor alam seperti tingginya curah hujan dan tingginya permukaan air laut, menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat Jakarta. Dalam mengantisipasi terjadinya bencana serupa, langkah-langkah preventif perlu segera diambil untuk melindungi warga Jakarta dari dampak banjir yang berpotensi merusak.
Dalam penjelasannya, Dwikorita Karnawati juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam. Menurutnya, seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia dapat memicu terjadinya pola-pola cuaca ekstrem, seperti angin kencang dan gelombang tinggi yang berpotensi memperparah kondisi banjir di wilayah pesisir Jakarta. Selain itu, peningkatan curah hujan yang disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem juga menjadi faktor utama yang perlu diwaspadai.