"Biaya toko makin mahal, kita memaklumi kalau naik, tapi kalau biaya sewa naiknya tinggi dan enggak wajar," ujar Solihin dalam keterangan resminya. Dia pun menegaskan bahwa penutupan gerai bukanlah keputusan yang diambil dengan ringan, namun atas pertimbangan yang mendalam terkait kondisi usaha dan ekonomi saat ini.
Dampak dari penutupan ratusan gerai Alfamart ini tentu tidak hanya dirasakan oleh perusahaan itu sendiri, melainkan juga oleh masyarakat luas. Pelanggan setia Alfamart yang biasanya menemukan kemudahan akses untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, sekarang mungkin harus mencari toko lain yang jaraknya lebih jauh.
Tidak hanya itu, penutupan gerai juga berarti adanya potensi hilangnya lapangan pekerjaan bagi para karyawan Alfamart yang tersebar di berbagai lokasi. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pihak perusahaan, pemerintah, dan juga masyarakat untuk menemukan solusi yang tepat guna menangani dampak sosial dari penutupan ratusan gerai Alfamart.