Tampang

Yuk. Bijaksana Memilih Transportasi!

13 Okt 2017 23:46 wib. 1.039
0 0
Yuk. Bijaksana Memilih Transportasi!

Empat hari ke belakang di Bandung sedang ada demo angkot. Mereka menyuarakan aspirasinya dan tidak beroperasi (secara penuh). Nah, pagi tadi saya memutuskan untuk berangkat kerja menggunakan angkot. Ternyata angkot menuju ke kantor saya tetap beroperasi, walaupun tampak jika jumlahnya lebih sedikit. Saya juga sudah mengatur agar berangkat dari rumah lebih pagi dari biasanya. Pagi tadi, angkot yang saya naiki terhitung sepi. Hanya ada empat penumpang di situ dan salah satunya adalah saya. Namun syukurnya ketika ada penumpang yang turun, pasti ada juga penumpang yang naik. Untuk menuju ke kantor, saya harus menaiki dua angkot plus jalan kaki sekitar 7 menitan (saya sudah menghitung sebelumnya waktu yang harus ditempuh). Nah, dimulailah perjalanan tadi pagi, mencoba menyelami perasaan sopir angkot. Konon mereka menyuarakan aspirasinya karena menurut mereka pendapatan mereka menurun sejak ada kendaraan berbasis online.

Angkot pertama saya adalah angkot yang menuju ke Jalan Soekarno Hatta. Jalan raya besar ini, terhitung padat lancar tadi pagi. Saya tercegat beberapa kali lampu merah, namun lama perjalanan hingga menuju setengah perjalanan saya menuju kantor tak jauh beda jika saya menggunakan motor. Bedanya, di angkot saya bisa duduk manis sambil memperhatikan berbagai kesibukan pagi-pagi orang pergi bekerja, kuliah, ataupun sekolah. Saya berhenti di Jalan Soekarno Hatta karena harus berganti angkot. Saya pun turun di depan sebuah instansi yang berdekatan dengan sebuah sekolah. Beberapa waktu saya menunggu angkot ke-2, saya mulai resah. Saya menunggu hampir selama 10 menit, namun angkot tersebut tak kunjung datang juga. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan ke arah sebuah pusat perbelanjaan. Selidik-punya selidik, ternyata angkot yang saya tunggu tidak lewat jalur pinggir, tapi di ada di jalur tengah! Haduh, bagaimana ini? Saya pun memutuskan untuk berjalan lebih jauh agar bisa memberhentikan angkot di jalur pinggir. Setelah kurang lebih menunggu lagi selama 3 menitan, saya pun kemudian dapat duduk manis di angkot ke-2.

 

Jarak tempuh dari angkot ke-2 ke terminal kurang lebih 10 menitan. Lebih singkat dari pada jarak dari rumah hingga tadi saya memberhentikan angkot ke-2. Turunlah saya di terminal. Saya melirik jam tangan saja, sudah pukul 06.55, sedangkan saya harus sudah masuk pukul 07.00. Ketika turun dari angkot, rasanya saya belum diberi semangat untuk jalan kaki dari terminal ke kantor saya. Karenanya saya memutuskan untuk naik becak saja. Sebelumnya saya tidak pernah naik becak menuju kantor. Namun, tadi saya rasanya ingin menikmati perjalanan ke kantor dengan transportasi yang jarang saya gunakan belakangan, angkot dan becak!

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA