Tutup Iklan
hijab
  
login Register
SBY Mengingatkan Ngabalin Agar Berhati-Hati Dalam Bicara, Demokrat Berhak Tentukan Sikap Politiknya

SBY Mengingatkan Ngabalin Agar Berhati-Hati Dalam Bicara, Demokrat Berhak Tentukan Sikap Politiknya

26 Juli 2018 | Dibaca : 1169x | Penulis : Jenis Jaya Waruwu

Pendaftaran peserta calon presiden dan calon wakil presiden 2019 tinggal hitungan hari. Jadi tidak heran jika semua elit partai politik sedang intens-intensnya membangun komunikasi politik antar elit pimpinan parpol untuk mencari koalisi yang dianggap tepat. Salah satunya adalah partai yang dipimpin oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yakni Partai Demokrat.

Seperti diketahui, belakangan ini pimpinan Demokrat dan Gerindra sedang menjalin komunikasi politik secara intens. Apakah itu artinya keduanya akan bergabung di Pilpres 2019? Hingga saat ini Demokrat belum menentukan sikap apakah berkoalisi dengan Gerindra hanya saja, secara landasan SBY dan Prabowo memiliki pandangan yang sama.

Terkait merapatnya SBY ke kubu Prabowo, Ali Mochtar Ngabali menuding SBY mengalami kesulitan untuk bergabung mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Namun, tudingan itu, SBY menegaskan yang menyebut SBY menolak tawaran AHY sebagai salah satu menteri usai Pilpres.  

SBY menilai, Partai Demokrat memiliki hak dalam menentukan sikap politiknya termasuk di Pilpres 2019. Ia mengatakan pernyataan Ngabalin yang menyebut Partai Demokrat berlabuh ke koalisi Prabowo tanpa pamit kepada Jokowi merupakan sikap yang tidak menggambarkan sebagai negarawan.

Presiden ke-6 mengingatkan Ngabalin agar berhati-hati dalam berbicara. Ia mengatakan Demokrat tidak harus izin dengan Jokowi karena bukan partai Jokowi.

"Saya tidak harus izin sama beliau. SBY bukan bawahan Jokowi. Partai Demokrat bukan Partai Jokowi. Kami saling menghormati. Ngabalin hati-hati bicara," ujar  Ketua Umum Demokrat itu di kediamannya kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018) malam.

Ia pun menegaskan bahwa selama ini dirinya tidak pernah mengalami kesulitan membangun komunikasi dengan Jokowi. Justru yang menjadi hambatan sebenarnya ada di dalam koalisi partai pendukung Jokowi.

"Saya tidak mengatakan hambatan dengan Jokowi tetapi ada hambatan dengan koalisi. Nah bisa ditafsirkan sendiri soal itu. Dan tidak ada kata-kata harus minta izin. Saya tidak tahu sekolahnya di mana orang seperti itu," tutupnya

 

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Dedi Mulyadi : Tips untuk Caleg Golkar
4 Mei 2018, by Slesta
Tampang.com – Dalam sebuah kesempatan berbicara, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat membagikan tips untuk bakal calon anggota legislatif yang akan ...
6 Mitos Kesehatan yang Tidak Benar
22 Juni 2018, by Retno Indriyani
Tampang.com - Mitos sering dipercaya banyak orang secara turun temurun. Mitos dipercaya karena disampaikan dari mulut ke mulut dan dapat berupa nasihat, ...
Doakan Amin Rais kena Stroke, Dia Sendiri yang kena Stroke
6 Juni 2017, by Rahmat Zaenudin
Tampang.com- Seorang nitizen yang diketahui bernama Frans Thamura, membuat status di media sosial yang cukup menyakitkan dengan mendoakan Amin Rais kena stroke ...
Alfian tanjung
30 Mei 2017, by Zeal
Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan Ustad Alfian Tanjung sebagai tersangka terkait kasus ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang menyebutkan ...
Terlalu Sedikit Orang Amerika yang Terkena Kanker CDC
27 Juli 2018, by Slesta
Pemeriksaan rutin untuk kanker payudara, prostat, leher rahim dan usus besar menyelamatkan nyawa, tetapi tingkat skrining untuk semua tetapi kanker usus besar ...
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
hijab