Minimnya Partisipasi di Forum Internasional
Bukan hanya dari sisi lokal, tantangan Geopark Kaldera Toba juga terlihat pada kurangnya partisipasi dalam forum dan pelatihan internasional UNESCO. Menurut Hariyanto, kehadiran dalam agenda-agenda seperti konferensi di Chile pada September 2025 atau pelatihan rutin di Maroko, Yunani, Prancis, dan Jepang, memerlukan dukungan anggaran yang tidak kecil.
“Partisipasi internasional adalah bagian penting dalam jaringan UNESCO Global Geopark. Tanpa keterlibatan aktif, sangat sulit untuk mempertahankan status dan kredibilitas geopark,” tambahnya.
Kartu Hijau Masih Bisa Diraih
Meskipun mendapat kartu kuning, Geopark Kaldera Toba masih memiliki waktu dua tahun untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Kemenparekraf, bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, menyatakan komitmennya untuk berbenah secara serius.