Dengan meningkatnya penggunaan AI dan bot, kebutuhan akan sistem yang bisa membedakan manusia asli dari kecerdasan buatan menjadi semakin penting. World ID menawarkan solusi ini dengan pendekatan berbasis biometrik namun tetap menjaga privasi pengguna.
Apalagi, dengan integrasi Ethereum, pengguna tidak hanya mendapatkan dompet digital, tetapi juga memiliki akses ke layanan DeFi (Decentralized Finance) dan aset kripto lain yang berbasis Ethereum.
Tantangan dan Kontroversi
Meski menjanjikan, World App dan World ID juga menuai sejumlah kritik. Beberapa pihak mempertanyakan soal privasi data biometrik, terutama menyangkut penyimpanan dan keamanan hasil pemindaian iris mata. Namun, pengembang menyatakan bahwa semua data pengguna dienkripsi dengan standar tinggi dan tidak disimpan secara terpusat.
Selain itu, peluncuran World App masih terbatas di beberapa wilayah dengan jumlah perangkat Orb yang belum merata. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses adopsi global.
Kesimpulan
World App bukan sekadar dompet kripto biasa. Dengan fitur World ID dan integrasi ke jaringan Ethereum, aplikasi ini membawa kita selangkah lebih dekat ke masa depan identitas digital global yang aman, unik, dan terdesentralisasi.
Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman baru dalam dunia Web3, World App bisa menjadi pintu masuk yang menarik—terlebih jika Anda tertarik dengan konsep “proof of personhood” dan ingin mendapatkan aset digital gratis hanya dengan membuktikan bahwa Anda adalah manusia sejati.
Tertarik mencobanya?