Biasanya, saat seseorang menerima video call, kamera langsung aktif begitu panggilan diterima. Kini, berkat fitur ini, pengguna bisa memilih untuk menjawab panggilan tanpa langsung menampilkan wajah mereka. Fitur ini mirip dengan membisukan mikrofon sebelum menjawab panggilan suara.
Inovasi ini hadir sebagai upaya WhatsApp untuk meningkatkan kontrol pengguna atas privasi visual mereka, sekaligus menghindari situasi yang tidak diinginkan ketika menerima video call dari nomor asing atau tidak terpercaya.
Terlebih lagi, dalam era digital seperti sekarang, perlindungan identitas visual menjadi semakin penting, terutama bagi mereka yang mengandalkan WhatsApp untuk komunikasi bisnis maupun profesional.
Fitur terakhir yang sedang diuji coba adalah reaksi emoji secara langsung selama panggilan video berlangsung. Dalam pembaruan ini, pengguna bisa memberikan respons seperti emoji jempol, tertawa, hati, atau ekspresi lainnya secara real-time tanpa perlu mengganggu jalannya percakapan.
Bayangkan Anda sedang berada dalam panggilan grup dan seseorang membagikan kabar gembira. Alih-alih berbicara di waktu yang sama, Anda bisa cukup mengirimkan emoji “” atau “” sebagai bentuk reaksi cepat. Ini memberikan sentuhan emosional dalam interaksi, mirip seperti di platform seperti Instagram Live atau Facebook Messenger.
Dengan hadirnya reaksi emoji di dalam video call, WhatsApp berhasil menciptakan ruang komunikasi yang lebih ekspresif dan menyenangkan, tanpa kehilangan fungsionalitas utamanya.
Walaupun ketiga fitur tersebut masih dalam tahap uji coba dan belum tersedia untuk semua pengguna, namun kehadiran fitur-fitur ini mengisyaratkan arah perkembangan WhatsApp ke depan: lebih aman, lebih pribadi, dan lebih ekspresif.