4. Mengancam Terkait Utang yang Belum Dibayar
Metode intimidasi juga sering diterapkan oleh penipu ketika mereka mengklaim bahwa Anda memiliki utang yang belum dibayar. Mereka mengancam dengan denda atau hukuman penjara. Jika Anda ragu akan informasi yang mereka sampaikan, segeralah menghentikan pembicaraan dan hubungi lembaga resmi untuk memverifikasi kebenarannya.
5. Permintaan Informasi Sensitif
Para pelaku penipuan biasanya akan meminta informasi sangat pribadi seperti nomor KTP, data perbankan, atau informasi kartu kredit. Sering kali mereka berusaha meyakinkan korban bahwa informasi tersebut diperlukan untuk keperluan tertentu. Ingat, jangan sekali-kali memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal, terutama melalui telepon.
6. Mengklaim Perangkat Terinfeksi Malware
Jika seseorang memberitahu Anda bahwa perangkat Anda terinfeksi virus atau malware, waspadalah. Penipu sering menggunakan taktik ini untuk memanipulasi Anda agar menginstal software jahat dari jarak jauh, seperti AnyDesk atau TeamViewer. Jika Anda tidak melakukan permintaan apa pun, abaikan klaim semacam ini.
7. Meminta Data Pribadi yang Seharusnya Sudah Diketahui
Kadang-kadang, penipu berusaha mendapatkan informasi yang seharusnya sudah diketahui oleh lembaga resmi, seperti nomor rekening atau data pribadi lainnya. Mereka akan menekankan "verifikasi" untuk mengelabui Anda agar percaya. Jangan pernah memberikan informasi apapun jika ada keraguan.
8. Ada Jeda Saat Menjawab Telepon
Perhatikan jeda saat menjawab telepon. Seringkali penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang membuat mereka membutuhkan waktu untuk menghubungkan Anda dengan agen mereka. Jika Anda merasakan adanya jeda yang mencurigakan, berhati-hatilah karena itu bisa jadi tanda bahwa Anda sedang berbicara dengan penipu.