Libur Lebaran sering kali menjadi momen yang paling dinanti masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga atau berlibur. Namun, di balik kesibukan tersebut, ada ancaman kejahatan siber yang semakin meningkat, terutama dalam bentuk phishing. Para pelaku kejahatan memanfaatkan momen ini ketika transaksi digital melonjak drastis dan kewaspadaan pengguna menurun.
Menurut National Technology Officer Microsoft Indonesia, Panji Wasmana, para penipu siber sering kali menargetkan individu dan organisasi yang mempercayai agen perjalanan atau layanan populer. Mereka mencuri data pribadi dan informasi keuangan dengan teknik canggih yang semakin sulit dideteksi.
Modus Penipuan Phishing Clickfix, Bagaimana Cara Kerjanya?
Microsoft Threat Intelligence melaporkan bahwa serangan phishing saat ini semakin canggih, salah satunya menggunakan metode Clickfix. Teknik ini bekerja dengan mengelabui korban agar mengakses situs login palsu yang menyerupai aslinya, bahkan lengkap dengan fitur captcha untuk terlihat lebih meyakinkan.
Lebih parahnya lagi, Clickfix tidak hanya mencuri kredensial login pengguna, tetapi juga memaksa mereka mengunduh malware secara tidak sadar. Setelah malware terinstal, penyerang dapat memperoleh akses ke perangkat korban dan mencuri berbagai data penting seperti:
Username dan password akun digital
Informasi perbankan dan e-wallet
Akses ke kontak, galeri, dan aplikasi penting lainnya
Laporan dari Microsoft mencatat bahwa serangan phishing ini telah menyebar luas di berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara, dengan intensitas tinggi hingga Februari 2025.
"Dengan mengenali pola serangan dan mengambil langkah-langkah perlindungan, kita bisa mengurangi tingkat keberhasilan serangan, menjaga data, serta melindungi dunia digital kita. Mari tetap waspada selama musim mudik," jelas Panji Wasmana.
Cegah Penipuan Phishing! Terapkan 5 Langkah Perlindungan Ini
Agar tidak menjadi korban kejahatan phishing selama musim libur Lebaran, Anda perlu menerapkan beberapa langkah berikut: