Survei global yang melibatkan lebih dari 180 negara, termasuk 19,154 tenaga kerja di Indonesia, memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana kecerdasan buatan telah merevolusi lanskap pekerjaan di berbagai sektor. Dari survei ini terlihat bahwa adaptasi terhadap perkembangan teknologi AI telah menjadi hal yang penting bagi para pekerja, baik untuk mempertahankan pekerjaan maupun untuk memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja yang semakin beragam.
Dari pandangan Country Head of Marketing Jobstreet Sawitri, teknologi AI telah mengubah cara kerja di berbagai sektor, termasuk di bidang pemasaran. Hal ini menuntut para pekerja untuk mengembangkan keterampilan baru agar tetap relevan dan efektif dalam lingkungan kerja yang semakin terintegrasi dengan teknologi AI. Dengan demikian, adaptasi terhadap teknologi AI tidak hanya sekadar menjadi harapan, tetapi menjadi kebutuhan yang tidak terhindarkan di era digital ini.
Dalam konteks global yang semakin terhubung, adaptasi terhadap teknologi AI menjadi prioritas yang tidak bisa dielakkan. Diperlukan perubahan mindset dan kesadaran akan perubahan yang terjadi di sekitar kita. Dengan reskilling yang terencana dan berkelanjutan, diharapkan para pekerja mampu menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi AI. Hal ini akan membantu menciptakan ekosistem kerja yang adaptif dan inovatif di masa depan.