"Artinya, Anda sama sekali tidak bisa mengakses komputer sama sekali," kata Hypponen. Tentunya, ini menjadi berita yang cukup mengejutkan.
Hacker kemudian akan menampilkan catatan tebusan agar Anda bisa menggunakan kembali komputer Anda dan berhubungan melalui alamt e-mail Anda yang lain. Namun, Hypponen menyarankan untuk tidak melakukan tebusan. "Karena hacker bisa mendapatkan alamat e-mail Anda yang lain," ujarnya.
Dalam dua hari ini, di media sosial Twitter banyak orang yang mengunggah foto komputer mereka yang terinfeksi. Hacker tersebut meminta tebusan sebesar US$ 300 sekitar Rp 4 juta.
Adapun teks yang ditampilkan oleh si Hacker, "Jika Anda melihat ini, file Anda sudah tidak bisa diakses kembali. Tapi jangan buang waktu Anda untuk memulihkan file karena tak ada yang bisa selain kami."
Salah satu yang terkena virus ini adalah perusahaan kilang minyak milik Rusia, Rosneft. "Kami diserang dua jam yang lalu, kami harus mematikan semua komputer agar virus tidak semakin menyebar," kata juru bicara Kyivenergo Power Company. "Kami menunggu izin dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) untuk mengaktifkannya kembali."