“Deepfake bisa merusak reputasi seseorang hanya dalam hitungan detik. Apalagi jika video itu tersebar luas sebelum sempat diverifikasi,” jelas Irfan Raditya, pakar forensik digital.
Politik, Penipuan, dan Kekacauan Informasi
Menjelang pemilu atau momen sosial besar, ancaman deepfake semakin nyata. Dari politisi yang dibuat seolah-olah mengucapkan ujaran kebencian hingga suara atasan yang dimanipulasi untuk memerintahkan transfer uang, potensi penyalahgunaan terus meluas.
Masyarakat Rentan Terjebak karena Minim Literasi Digital
Karena masih banyak yang percaya pada informasi visual tanpa proses verifikasi, konten deepfake berpeluang besar memicu kepanikan, kebencian, bahkan kerusuhan siber. Ini menjadikan masyarakat sebagai korban sekaligus penyebar misinformasi.