Aturan baru ini akan berfokus pada pembatasan yang lebih kuat dan sistem lisensi global yang melibatkan kesepakatan antar pemerintah, khususnya antara AS dan negara-negara sekutunya. Dengan cara ini, AS berharap dapat mengendalikan aliran chip AI ke China dan negara-negara lainnya yang dianggap memiliki potensi untuk menggunakan teknologi tersebut dalam pengembangan militer mereka.
Pengaruh Kebijakan Baru terhadap Industri Teknologi Global
Pemerintah AS berharap bahwa langkah-langkah yang lebih ketat ini akan memberikan keunggulan bagi negara mereka dalam pengembangan teknologi AI yang canggih, sehingga mereka tetap berada di garis depan dalam kompetisi global. Di sisi lain, kebijakan ini juga berpotensi membawa dampak besar bagi industri teknologi global, terutama bagi perusahaan-perusahaan seperti Nvidia yang memproduksi chip AI.
Baru-baru ini, Trump telah mengumumkan pelarangan ekspor chip H20 Nvidia ke China, yang sebelumnya dirancang khusus untuk negara tersebut di bawah pemerintahan Biden. Keputusan ini memunculkan pertanyaan apakah langkah-langkah seperti ini akan efektif dalam menahan kemajuan teknologi China atau justru akan mengarah pada reaksi balik yang dapat merugikan industri teknologi AS.
Sistem Tier dan Pembatasan Ekspor Chip
Sistem tier yang diterapkan oleh pemerintahan Biden memberikan akses yang berbeda-beda bagi negara-negara di seluruh dunia. Negara-negara yang termasuk dalam tier 1 mendapatkan akses penuh ke chip AI buatan AS, yang memungkinkan mereka untuk terus mengembangkan teknologi yang canggih. Sebaliknya, negara-negara yang berada di tier 2 hanya dapat mengakses chip dengan pembatasan tertentu, yang membatasi potensi pengembangan teknologi mereka.
Tier 3, yang mencakup negara-negara seperti China, Rusia, Iran, dan Korea Utara, benar-benar diblokir dari akses chip AI tercanggih. Ini dilakukan dengan alasan keamanan nasional, agar teknologi tersebut tidak jatuh ke tangan negara-negara yang dianggap dapat menggunakannya untuk tujuan militer.
Namun, kritik terhadap sistem ini muncul karena dianggap sulit untuk diterapkan secara efektif. Beberapa pihak menganggap bahwa pembagian tier ini tidak cukup kuat dalam membatasi akses ke teknologi tinggi dan memberikan celah bagi negara-negara tertentu untuk mengeksploitasi aturan tersebut. Oleh karena itu, pemerintahan Trump berencana untuk mengganti sistem tier ini dengan aturan yang lebih tegas dan sistem lisensi global yang lebih mudah dipahami dan diterapkan.