Selanjutnya, pada awal usia 60-an, peneliti menemukan bahwa molekul yang mengalami perubahan drastis berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, kafein, dan juga penyakit kardiovaskular. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap dampak pada kesehatan sistem imun dan fungsi ginjal. Hal ini tentunya menunjukkan bagaimana tubuh beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, dan bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada risiko perkembangan berbagai penyakit.
Berdasarkan hasil riset ini, jelas bahwa penuaan lebih kompleks daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Proses ini melibatkan interaksi dari beragam biomolekul yang berperan dalam menjaga kesehatan. Hal ini menekankan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor biologis dan lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan manusia.
Penelitian yang dilakukan oleh tim Xiaotao Shen memberikan pemahaman yang lebih rinci tentang waktu-waktu kritis dalam kehidupan manusia yang dapat menjadi perhatian lebih bagi individu dan masyarakat.
Dalam konteks yang lebih luas, wawasan dari penelitian ini dapat membuka jalan bagi upaya pencegahan penyakit yang lebih baik, terutama saat mendekati fase-fase kritis tersebut. Dengan menggali lebih dalam tentang bagaimana tubuh bertindak dan bereaksi pada dua fase penuaan ini, para peneliti dapat bekerja untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif dalam menjaga kesehatan di usia yang lebih tua.
Berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, seperti Alzheimer dan gangguan kardiovaskular, hasil studi ini juga menyoroti pentingnya deteksi dini dan manajemen kesehatan yang lebih baik sebelum memasuki fase-fase berisiko tersebut. Analisis terhadap data biologis yang ada menjadi landasan untuk mengidentifikasi individu yang mungkin lebih rentan terhadap kondisi penyakit pada usia-usia tersebut.