Dikembangkan oleh Institut Penelitian Informasi Kedirgantaraan di Akademi Ilmu Pengetahuan China, teknologi ini menggunakan sistem bernama synthetic aperture lidar (SAL). SAL merupakan teknik penginderaan jarak jauh yang bekerja dengan cara mengirimkan pulsa energi cahaya dan merekam jumlah energi yang dipantulkan kembali. Kehandalan teknologi ini menjadikannya mampu beroperasi di berbagai kondisi cuaca, siang maupun malam, dan menghasilkan rekonstruksi dua dimensi dan tiga dimensi dari permukaan Bumi.
Salah satu keunggulan utama dari SAL adalah kemampuannya dalam menciptakan gambar dengan resolusi tinggi dan detail yang sangat jelas. Para ilmuwan telah melakukan sejumlah percobaan di Danau Qinghai, yang terletak di barat laut Cina. Dalam salah satu uji coba, mereka berhasil mengambil gambar dari jarak 63,2 mil (sekitar 101,8 kilometer), yang menunjukkan hasil yang sangat jelas dan jernih. Perangkat ini dapat mendeteksi detail sekecil 0,07 inci (1,7 milimeter) dan mengukur jarak sehingga presisi yang diperoleh sangat mengesankan, yaitu hingga 0,61 inci (15,6 milimeter).
Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, sistem SAL memerlukan gerakan dari objek yang diamati, seperti satelit yang beroperasi di orbit. Ini berarti, perangkat pengintai tersebut harus dipasang pada satelit milik China atau bahkan Stasiun Luar Angkasa Tiangong, yang merupakan pesaing dari International Space Station (ISS) dan diluncurkan pada tahun 2021 lalu. Hal ini menambah dimensi baru dalam penggunaan teknologi luar angkasa, baik untuk tujuan eksplorasi maupun untuk kegiatan pengintelan.
Menurut data dari Pusat Studi Strategis dan Internasional, China kini mengoperasikan sekitar 300 satelit pengintai di orbit yang lebih rendah. Salah satu contohnya adalah satelit Yaogan-41 yang diluncurkan pada bulan Desember 2023. Dengan kemampuan untuk mengidentifikasi serta melacak objek-objek seukuran mobil di seluruh kawasan Indo-Pasifik, satelit ini menunjukkan betapa seriusnya upaya China dalam mengembangkan kemampuan intelijen yang berbasis di ruang angkasa.