Menurut LSEG (London Stock Exchange Group), rata-rata analis memperkirakan bahwa Nvidia akan meningkatkan pendapatan kuartalannya lebih dari 80% menjadi US$32,9 miliar saat melaporkan hasilnya pada 20 November mendatang. Data ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin positif dan menarik minat para investor untuk terus menginvestasikan sahamnya.
Pada bulan Juni, Nvidia sempat menjadi perusahaan paling berharga di dunia sebelum diambil alih oleh Microsoft dan Apple. Dengan demikian, kapitalisasi pasar trio teknologi tersebut telah bersaing ketat selama beberapa bulan. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di industri teknologi semakin ketat, dan saham Nvidia berhasil meraih peringkat yang sangat baik dalam persaingan pasar saham global.
Kenaikan saham Nvidia juga berdampak pada melonjaknya harta kekayaan CEO Nvidia, Jensen Huang. Pria yang dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada pekan ini diperkirakan memiliki harta kekayaan sebesar US$128,7 miliar atau setara dengan Rp 2.021 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan perusahaan juga tercermin dari keberhasilan individu di dalamnya, sehingga menimbulkan dampak positif pada ekonomi global.
Dari data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa saham Nvidia mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden AS. Hal ini menunjukkan efek positif dari kebijakan yang diusung oleh Trump terhadap pasar saham, terutama dalam industri teknologi. Semua ini menunjukkan bahwa pasar saham Amerika memberikan respon positif terhadap kebijakan dan keputusan politik yang diambil oleh pemerintahan, sehingga menciptakan peluang investasi yang menarik bagi para investor.