Pemanfaatan teknologi printer 3D dalam industri konstruksi dapat disikapi sebagai titik awal bagi evolusi baru di bidang ini. Namun demikian, wajib ada evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa dampak sosial dan ekonomi dari penerapan metode ini dapat dikelola dengan baik, sehingga tidak menimbulkan ketimpangan lapangan kerja di kalangan pekerja lokal, terutama di wilayah terpencil. Dalam konteks ini, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, pelaku industri, dan para pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pemanfaatan teknologi ini, sekaligus mampu mengatasi dampak negatif yang mungkin terjadi.