McKinsey & Co. juga melakukan survei terhadap pemilik mobil konvensional atau ICE yang sedang mempertimbangkan untuk pindah ke mobil listrik atau BEV. Survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 45 persen responden menyatakan bahwa mobil listrik masih terlalu mahal, 33 persen menyatakan masih enggan untuk diharuskan mengisi daya listrik ke mobilnya, dan 29 persen meragukan daya tempuh mobil listrik jika harus diisi ulang.
Adanya perubahan dalam pertimbangan konsumen ini ternyata tidak terlepas dari pengaruh kondisi ekonomi yang melambat. Sebanyak 44 persen responden menyatakan menunda rencana membeli mobil listrik atau bahkan 58 persen menyatakan belum bersedia menjual mobil yang mereka miliki saat ini.
Selain itu, 53 persen responden juga menyatakan keinginan untuk membeli mobil baru dengan skema tukar tambah agar bisa mendapatkan harga lebih rendah. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa sebagian konsumen masih menaruh minat tinggi terhadap mobil konvensional atau ICE.