Tampang

Rahasia Scale Up Bisnis yang Jarang Diketahui Digital Marketer

5 Apr 2024 23:35 wib. 1.009Advertorial
0 0
loops

Saat anda sedang menjalankan iklan, hal apa si yang biasanya mengganggu pikiran anda? apakah anda tipe yang selow, ga ambil pusing, yang penting bismillah sisanya serahkan sama yang diatas (jalur langit mode on)  atau anda tipe selow karena budgetnya unlimited? anak sultan nih pasti.

Kalau saya sih tipe selow bersyarat, syaratnya asal tidak boncos aja hehe Kalau udah jalan beberapa hari masih belum ada penjualan ya  keringet dingin juga, apalagi setelah cek dashboard ternyata data lead nya gede dan ada real chatnya, tapi kok bisa ga ada penjualan? 

Kasus seperti ini sering banget terdengar, terutama dari pemula, yang terlalu berpatokan sama jumlah data di lead di dashboardnya. Saat sudah bisa mendatangkan  lead dengan jumlah besar  dan lead tersebut tidak bisa dikonversi menjadi purchase. Siapa yang bertanggung jawab?  Ya yang ngelola  lead, siapa itu ? Betulllll, CS lah yang perlu dievaluasi.

Untuk bisnis yang mengandalkan whatsapp (WA) sebagai funnel penjualannya, maka secara teori perlu mempertimbangkan 2 hal ini dalam mengevaluasi kinerja dari para CS nya, yang pertama yaitu skill closing dan yang kedua adalah jumlah tenaga  CS yang dibutuhkan. Skill closing adalah hal mutlak yang harus di miliki CS, sedangkan untuk jumlah CS anda bisa mempertimbangkannya dari beberapa faktor, salah satunya dari jumlah atau target lead yang di datangkan.

Bagi bisnis yang data  lead hariannya masih sedikit, maka pakai 1 CS  saja itu sudah cukup. Tapi coba bayangkan kalau lead yang masuk itu ribuan per hari, keriting ga tuh jari CS nya. jika dipaksain maka akan berdampak buruk, baik bagi CS dan pastinya bagi bisnis anda. CS tentu tidak akan bisa maksimal, karena akan banyak lead yang terbengkalai dengan adanya chat yang menumpuk. Chat yang terlambat dibalas pasti akan membuat customer kecewa apalagi ke skip, itu  bisa bikin  ngambek dan parahnya  bisa berpaling ke lain hati kayak mantan xixi

Kalau banyak lead yang kecewa dan ngambek, CS malah sibuk nenangin bukan sibuk closingan. Iya kalau akhirnya beli, kalau nggak ya say goodbye sama budget iklan yang tidak seberapa itu, hasil ngutang pula wkwk, eh ada ga si yang modal ngiklan nya ngutang? ^^

Saat suatu bisnis sudah masuk ke level scale up, maka disarankan untuk menambah pasukan CS nya juga. Penambahan CS nya tentu disesuaikan dengan target harian itu tadi. Kalau bisnisnya jalan 24 jam maka bisa berikan opsi shift kepada CS sesuai jam produktif mereka.

"Saya sudah nambah cs tapi kenapa lead di tiap cs nya jomplang banget ya?” kata teman yang iklannya di arahkan ke LP dan di LP nya terpasang 3 tombol wa, sesuai jumlah cs nya. Pertanyaan serupa juga di lantunkan oleh teman yang pasang link pohon di media sosialnya. Di dalam link tersebut sudah berderet  list kontak cs nya, mulai cs 1, cs 2, cs 100 dst udah kayak antrian sembako

hey!!! apakah anda berharap customer akan memilih cs yang belum dapat lead hari itu kah? tau darimana merekaa??, dan meskipun tau mereka tidak akan peduli, yang mereka mau adalah mereka dilayani dengan cepat, ramah dan kalau bisa dikasih diskon

Yang namanya pembeli itu pasti lebih memilih cara yang mudah,kalau ada banyak tombol wa nya merekapun tidak akan mencetin satu2, mereka cendrung akan lebih memilih tombol teratas atau terdekat dengan perintah call to action nya. Jadi lupakan strategi tersebut jika ingin setiap CS mendapat lead yang rata.

“Jadi solusinya gimana dong ?” lanjut teman saya ini. Baiklah, karena saat itu saya sedang baik hati jadi saya bantulah dia dengan merekomendasikan sebuah tools yang sukses menyelesaikan permasalahan nya. Tau ga, Sejak saat itu dia hilang berhari-hari, kabarnya si lagi sibuk ngitungin cuan. Emang ya yang namanya teman suka datang pas susah dan pas ngutang aja wkwk 

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

30 Fakta Menarik Luar Angkasa
0 Suka, 0 Komentar, 23 Mar 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.