Pentingnya tablet kuno ini tidak hanya terletak pada kontennya yang mistis, tetapi juga pada nilainya sebagai bukti sejarah. Para ahli menilai lempengan-lempengan tersebut sebagai kumpulan tertua dari ramalan gerhana bulan yang pernah ditemukan. Hal ini memberikan informasi penting tentang bagaimana masyarakat Babilonia Selatan pada awal milenium kedua SM menggunakan langit sebagai alat navigasi sosial, politik, dan spiritual.
Ramalan ini menjadi bagian dari strategi kekuasaan yang kompleks, di mana penguasa harus menunjukkan bahwa ia selaras dengan kehendak para dewa agar dapat terus mempertahankan legitimasi. Sistem ini menjadikan langit bukan hanya sebagai objek ilmiah, tapi juga medan komunikasi antara dunia fana dan dunia ilahi.
Dengan pemahaman yang semakin maju, para ilmuwan masa kini tidak lagi melihat ramalan Babilonia sebagai takhayul semata, melainkan sebagai bentuk awal dari sistem observasi ilmiah yang sangat terstruktur. Walaupun sarat dengan nuansa mistik dan spiritual, metode yang digunakan menunjukkan dedikasi tinggi dalam mencatat dan mengklasifikasikan fenomena astronomi — warisan yang kini membuka jendela ke masa lalu dan membantu kita memahami bagaimana manusia awal berusaha menaklukkan ketidakpastian nasib melalui bintang-bintang.