Menurut Foerster, pada tahun 2026, populasi manusia akan mencapai batas maksimum yang dapat ditanggung oleh planet Bumi. Dia melakukan perhitungan matematis yang rumit dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti bencana skala besar, pembentukan masyarakat dunia yang kooperatif, pengembangan metode teknis untuk menciptakan pasokan makanan tanpa batas, dan hal-hal lainnya.
Foerster bahkan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa populasi manusia yang terlalu banyak akan menghancurkan diri mereka sendiri. Dia menyatakan bahwa meskipun teknologi produksi makanan semakin canggih, hal ini tidak akan mampu mengejar laju pertumbuhan populasi manusia.
Pertumbuhan jumlah manusia telah meroket pesat sepanjang abad ke-20, dari 3 miliar pada tahun 1960 saat Foerster membuat prediksinya, menjadi 8 miliar saat ini. Foerster menegaskan bahwa jika manusia ingin menghindari kiamat, pemerintah harus melakukan intervensi untuk mengontrol laju pertumbuhan populasi yang semakin cepat.