Sejak ditemukannya masalah ini, kepolisian Jepang telah mengeluarkan peringatan secara resmi pada November 2023 untuk memberi tahu publik agar tidak membeli pistol mainan tersebut. Dalam pengumuman ini, masyarakat diminta untuk segera melaporkan penjualan pistol tersebut ke polisi jika ditemukan, baik di situs belanja domestik maupun internasional. Meski begitu, hingga saat ini, sekitar 30 kasus pelanggaran Undang-Undang Pengendalian Senjata Api terkait pistol mainan ini telah tercatat, dengan sekitar 1.100 unit pistol berhasil disita atau dikembalikan.
Pistol-pistol berbahaya ini diketahui diproduksi di China, dan hingga kini kepolisian Jepang terus berusaha menarik kembali pistol-pistol yang sudah terlanjur dibeli oleh masyarakat. Mereka juga meminta pihak operator situs belanja domestik untuk menghentikan penjualannya. Meskipun demikian, masalah belum sepenuhnya teratasi, karena beberapa pistol tersebut masih dapat ditemukan di situs belanja luar negeri, yang membuat upaya penarikan kembali menjadi lebih sulit.
Temuan ini menjadi perhatian penting bagi pihak berwenang, tidak hanya karena potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pistol mainan tersebut, tetapi juga karena peningkatan pembelian produk yang tidak terkontrol di internet. Situs belanja online sering kali menjadi tempat yang sulit dipantau secara efektif, yang memungkinkan barang-barang berbahaya dan ilegal beredar bebas di pasar.
Keberadaan pistol mainan yang dapat menembakkan peluru sungguhan mengingatkan kita tentang pentingnya kesadaran terhadap produk yang kita beli, terutama ketika membeli barang secara daring. Produk yang tampaknya tidak berbahaya, seperti mainan, bisa memiliki risiko yang sangat serius, yang memerlukan perhatian lebih dari masyarakat dan aparat berwenang.