Keputusan Oppo untuk memperkenalkan Private Computing Cloud menjadi semakin relevan dalam konteks saat ini, di mana kepercayaan konsumen menjadi aspek vital bagi keberhasilan produk di pasar. Dengan pengumuman terbaru Oppo, pengguna smartphone asal China tersebut dapat merasa lebih tenang, karena data pribadi mereka seperti riwayat pencarian di browser, panggilan telepon, dan informasi lainnya tidak akan disalahgunakan untuk tujuan pelatihan AI. Langkah positif ini menjadi sinyal bahwa Oppo sangat memperhatikan masalah privasi di era digital yang semakin kompleks ini.
Oppo juga mengungkapkan bahwa sistem Private Computing Cloud akan diintegrasikan dengan beberapa fitur baru yang akan diperkenalkan mulai tahun ini. Fitur-fitur tersebut mencakup kemampuan perekaman dan perangkuman panggilan telepon, serta pengumpulan gambar yang aman. Dengan fitur-fitur ini, diharapkan pengguna dapat memanfaatkan teknologi AI dalam smartphone mereka tanpa mengkhawatirkan tentang kemungkinan kebocoran data yang dapat merugikan.
Menurut laporan terbaru dari firma riset pasar Counterpoint, Oppo kini merupakan produsen smartphone terbesar ke-6 di China. Di kuartal terakhir tahun 2024, Oppo berhasil meraih pangsa pasar sebesar 14%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat banyak pesaing di pasar, Oppo terus mempertahankan posisinya dengan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan pengguna, terutama terkait privasi data.
"Ketika kekhawatiran tentang privasi data semakin berkembang, terutama di kalangan pengguna di China, upaya yang dilakukan oleh Oppo dalam menghadirkan solusi privasi yang terintegrasi dengan AI ini cukup menarik dan krusial untuk memperkuat posisinya di sektor smartphone berbasis AI," kata Ben Wood, Chief Analyst di CCS Insight, dalam wawancaranya dengan CNBC International, yang dikutip pada Selasa (4/3/2025).