Tampang

Negosiasi Macet: Mengapa iPhone 16 Masih Dilarang di Indonesia?

13 Jan 2025 17:34 wib. 45
0 0
Negosiasi Macet: Mengapa iPhone 16 Masih Dilarang di Indonesia?
Sumber foto: iStock

Keputusan Agus ini juga memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan multinasional seperti Apple saat ingin menembus pasar negara berkembang seperti Indonesia. Di satu sisi, mereka harus bersaing dengan dinamika politik lokal yang sering kali bergejolak, sementara di sisi lain mereka menghadapi kebijakan nasionalisme ekonomi yang semakin menguat.

Impor dan Aturan Lokal

Sikap tegas Agus bukan hal baru. Sebelumnya, pada awal 2024, ia memberlakukan aturan impor kontroversial yang membatasi masuknya ribuan produk, termasuk Macbook dan ban mobil. Aturan ini menuai protes dari berbagai pihak, baik perusahaan lokal maupun asing, yang merasa terhambat oleh kebijakan tersebut.

Bagi Apple, kesepakatan dengan pemerintah Indonesia bukan sekadar soal penjualan produk mereka. Dengan populasi lebih dari 278 juta jiwa, di mana sebagian besar merupakan generasi muda yang melek teknologi, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Namun, pemerintah tetap ingin memastikan bahwa perusahaan global seperti Apple tidak hanya sekadar menjual produk, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.

Risiko Pendekatan Keras

Taktik keras pemerintah Indonesia, seperti yang ditunjukkan dalam negosiasi ini, memunculkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap investasi asing. Beberapa kritikus menilai, sikap seperti ini dapat menghalangi perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya di Indonesia. Padahal, dengan semakin banyaknya perusahaan global yang ingin memindahkan operasional mereka keluar dari China, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan investasi utama.

Namun, pemerintah tampaknya tidak ingin bergeser dari kebijakan pro-produksi dalam negeri mereka. Hal ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan industri domestik serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?