Hong Kong sebelumnya telah mengalami insiden pelanggaran data yang cukup signifikan di awal tahun ini. Insiden tersebut menyebabkan kebocoran data pribadi puluhan ribu orang dan memicu kekhawatiran di masyarakat.
Semua langkah ini diambil sebagai langkah preventif untuk menghadapi kemungkinan serangan siber yang dapat membahayakan keamanan dan kerahasiaan data pemerintah. Meskipun beberapa pihak mungkin merasa terganggu dengan larangan ini, namun keamanan data pribadi dan informasi pemerintah memang harus menjadi prioritas utama.
Terlebih lagi, kesadaran akan ancaman keamanan siber perlu diintensifkan di kalangan PNS. Diharapkan dengan adanya larangan ini, PNS akan semakin memahami pentingnya keamanan data dan informasi, sehingga Indonesia dapat terhindar dari ancaman keamanan siber yang semakin kompleks di era digital ini.
Pemerintah Hong Kong juga harus terus mengingatkan PNS akan pentingnya tindakan preventif dalam mencegah serangan siber. Langkah-langkah edukasi dan pelatihan terkait dengan keamanan siber perlu terus ditingkatkan, agar setiap PNS memahami betapa pentingnya untuk berhati-hati dan waspada terhadap ancaman peretasan data. Data pribadi dan informasi pemerintah adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan sungguh-sungguh.
Hal ini juga sejalan dengan upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. Pemerintah harus terus mendorong PNS untuk lebih aware terhadap ancaman siber dan belajar cara-cara untuk melindungi data dan informasi yang mereka miliki. Keamanan siber harus menjadi bagian integral dalam setiap kegiatan yang melibatkan penggunaan teknologi informasi, termasuk dalam pekerjaan sehari-hari para PNS.