Tampang

Langkah Baru AS: Pembatasan Ekspor Chip AI dan Dampaknya pada Indonesia

14 Jan 2025 05:37 wib. 34
0 0
Langkah Baru AS: Pembatasan Ekspor Chip AI dan Dampaknya pada Indonesia
Sumber foto: iStock

Upaya Perlindungan Teknologi AI di Masa Lalu

Pembatasan yang dirancang pemerintahan Biden ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, AS telah menerapkan kebijakan serupa untuk membatasi ekspor chip dan perangkat lunak AI ke negara-negara tertentu. Langkah-langkah tersebut mencakup pembatasan akses ke teknologi yang dianggap sensitif dan penerapan strategi untuk memperkuat dominasi AS dalam inovasi AI.

Selain itu, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan nasional sambil memastikan bahwa AS tetap berada di garis depan perkembangan teknologi global. Dengan cara ini, AS berharap dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya, sekaligus menghindari potensi ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kekhawatiran dari Perusahaan Teknologi

Proposal kebijakan ini tidak diterima dengan baik oleh semua pihak, terutama perusahaan teknologi besar yang sangat terdampak. Salah satunya adalah Nvidia, perusahaan yang menguasai sekitar 90% pasar chip AI global. Dalam pernyataan resminya, Nvidia menentang keras pembatasan ekspor ini, dengan alasan bahwa langkah ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan potensi inovasi di bidang teknologi AI.

“Aturan baru yang membatasi ekspor ke sebagian besar dunia akan menjadi perubahan kebijakan besar yang tidak akan mengurangi risiko penyalahgunaan, tetapi justru mengancam pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan AS,” ujar perwakilan Nvidia.

Perusahaan tersebut juga menekankan bahwa tingginya minat global terhadap komputasi yang dipercepat untuk berbagai aplikasi sehari-hari adalah peluang besar bagi AS untuk memperluas ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin teknologi dunia.

Dampak Ekonomi dan Tantangan Rantai Pasokan

Pembatasan ekspor ini dikhawatirkan akan memengaruhi rantai pasokan global dan merusak hubungan perdagangan internasional. Meski AS masih menjadi pemimpin dalam perangkat keras AI, kebijakan yang terlalu ketat dapat memicu ketegangan dengan mitra dagang dan menciptakan hambatan bagi pertumbuhan ekonomi di sektor teknologi.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Nasi Goreng
0 Suka, 0 Komentar, 6 Jan 2025

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?