Appfigures mencatat bahwa tren penurunan jumlah aplikasi di Google Play sudah mulai terlihat sebelum pertengahan 2024, saat kebijakan pembersihan baru mulai diterapkan. Artinya, ada kemungkinan bahwa para pengembang secara sukarela menarik aplikasi mereka karena merasa tak mampu memenuhi persyaratan baru.
Namun, di balik penurunan besar-besaran ini, ada kabar baik bagi dunia Android. Masih berdasarkan laporan Appfigures, peluncuran aplikasi baru tetap tumbuh positif, naik sekitar 7,1% dibanding tahun sebelumnya. Tercatat lebih dari 10.400 aplikasi baru telah dirilis pada April 2025 saja. Ini menandakan bahwa ekosistem Android masih dinamis, meski jumlah aplikasi lama menyusut drastis.
Apa Artinya Bagi Pengguna dan Pengembang?
Bagi pengguna, pembersihan ini justru menjadi kabar baik. Artinya, aplikasi-aplikasi yang tersedia di Play Store akan lebih berkualitas, aman, dan relevan. Pengguna tidak lagi harus memilah aplikasi yang penuh iklan, tidak berfungsi, atau bahkan berisi malware.
Sementara bagi pengembang, ini adalah wake-up call bahwa Google semakin serius dalam menegakkan standar. Mereka yang ingin tetap bersaing di Play Store harus beradaptasi—dengan meningkatkan kualitas aplikasi, mematuhi kebijakan baru, dan menjunjung tinggi transparansi.
Langkah ini menunjukkan bahwa Google ingin mengubah Play Store dari “pasar bebas” menjadi “ekosistem terpercaya”. Dan jika dilakukan secara konsisten, ini bisa menjadi pondasi yang lebih kuat bagi pertumbuhan inovasi di masa depan.