Apple kembali menarik perhatian dunia teknologi dengan langkah tak terduganya: merilis iPhone 16e sebagai varian yang lebih "terjangkau" di tengah gempuran kondisi ekonomi global yang tak menentu. Keputusan ini terbukti brilian. Berdasarkan laporan dari Consumer Intelligence Research Partners (CIRP), iPhone 16e menyumbang 7% dari total penjualan iPhone 16 di Amerika Serikat hanya dalam dua bulan setelah peluncurannya pada Februari 2025.
Meski terbilang baru, iPhone 16e langsung mencatat performa yang mengesankan dan menjadi faktor penting dalam menyelamatkan kinerja penjualan Apple di kuartal pertama tahun ini. Dalam situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, konsumen tampaknya lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran, dan iPhone 16e hadir sebagai jawaban Apple untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa mengorbankan kualitas dan citra premiumnya.
Di pasar Indonesia sendiri, iPhone 16e ditawarkan mulai dari harga Rp12,5 juta untuk versi memori 128GB. Harga tersebut masih berada dalam kategori tinggi untuk sebagian besar konsumen Tanah Air, namun bila dibandingkan dengan seri flagship lainnya, iPhone 16e menjadi opsi yang lebih masuk akal. Terlebih, perangkat ini tetap menawarkan berbagai fitur mutakhir yang selama ini menjadi andalan Apple.
Meski memiliki embel-embel “e” yang identik dengan versi ekonomis, iPhone 16e sama sekali tidak tampil seadanya. Ia dibekali dengan prosesor terbaru A18, fitur kecerdasan buatan Apple Intelligence, kamera 48MP dengan kemampuan zoom digital hingga 10x, serta FaceID yang semakin akurat. Tak hanya itu, iPhone 16e juga menjadi yang pertama menggunakan chip internal C1, yang dirancang Apple sendiri demi meningkatkan efisiensi daya dan performa.