Hemodialisa standar bisa menggunakan dua jenis membran dialiser yakni low flux dan high flux. Kedua membran ini dibedakan berdasarkan tingkat kemampuannya mengeluarkan racun (solut). Membran high flux lebih mampu mengeluarkan solut dengan ukuran molekul lebih besar. Racun ini merupakan sisa sampah metabolisme yang tidak bisa dipakai ginjal.
Untuk racun dengan molekul besar hemodialisa standar akan sulit mengeluarkannya. Kadar racun yang terlalu tinggi dapat menjadi faktor risiko bagi pasien. Salah satunya kerusakan organ lain terutama pembuluh darah yang menyempit.
Ginjal terdiri atas banyak pembuluh darah. Jika ada yang menyempit dapat menyebabkan penyakit seperti kardio, cerebrovaskular, stroke, serangan jantung, hingga kelainan tulang dan kulit.
Karena solut besar dapat mengganggu kesehatan organ, maka diciptakan teknologi mesin hemodialisa yang semakin efektif untuk mengeluarkannya, Hemodiafiltrasi (HDF) dan Hemodiafilrration Endogenous Reinfusion (HFR).