Proses itu akan membuat otot-otot sapi menjadi lebih rileks sehingga siap untuk diambil spermanya. Setelah disedot menggunakan alat khusus, sperma dari sapi-sapi unggul itu disimpan dalam tangki nitrogen cair. Pengambilan sperma dilakukan dua kali dalam seminggu pada Selasa dan Jumat.
Inseminasi buatan (IB) atau dalam istilah ilmiahnya disebut artificial insemination (AI) pada ternak dilakukan pertama kali oleh ahli fisiologi dan anatomi terkenal Italia, Lazzaro Spallanzani, pada 1780.
Setelah berhasil menginseminasi amfibi, Spallanzani memutuskan untuk melakukan percobaan pada anjing. Setelah muncul tanda-tanda berahi pada anjing yang ia pelihara di rumahnya, dilakukanlah inseminasi dengan sperma yang dideposisikan langsung ke dalam uterus dengan spuit lancip. Enam puluh hari setelah inseminasi, induk anjing tersebut melahirkan anak tiga yang kesemuanya mirip dengan induk dan jantan yang semennya dipakai.