Google adalah salah satu layanan internet paling populer yang sering digunakan untuk mencari informasi, tutorial, hingga rekomendasi. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa setiap aktivitas pencarian Anda di Google terekam sepenuhnya. Dari data ini, Google mampu mempelajari pola kebiasaan Anda untuk menyajikan iklan yang relevan.
Pendapatan terbesar Google berasal dari iklan. Data aktivitas seperti klik, pembelian, atau “like” Anda dikumpulkan dan dijual kepada pengiklan untuk menargetkan audiens yang tepat. Di era digital, data pribadi menjadi komoditas berharga. Sebuah studi Pew Research menunjukkan bahwa banyak orang Amerika merasa tidak memahami apa yang dilakukan perusahaan dengan data mereka.
Faktanya, data sederhana seperti nomor telepon dapat digunakan oleh pialang data atau bahkan pelaku kejahatan untuk mengakses informasi sensitif seperti nomor Jaminan Sosial, alamat, email, hingga detail keluarga. Para ahli keamanan siber menyebutkan bahwa rata-rata pialang data mengumpulkan hingga 1.000 jenis informasi dari setiap individu yang memiliki akun daring.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Berikut adalah beberapa jenis data yang biasanya dikumpulkan:
- Informasi Dasar: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email.
- Data Keuangan: Skor kredit, riwayat pembayaran.
- Riwayat Pembelian: Produk yang dicari, dibeli, serta lokasi pembelian.
- Data Kesehatan: Obat yang dikonsumsi, kondisi medis, hingga interaksi di aplikasi kesehatan.
- Data Perilaku: Preferensi iklan, pola suka atau tidak suka.
- Data Lokasi: GPS dari aplikasi yang melacak perjalanan Anda.
- Karakteristik yang Disimpulkan: Gaya hidup, pendapatan, keyakinan politik atau agama.
- Jaringan Sosial: Hubungan dengan keluarga, teman, hingga kolega berdasarkan media sosial.