Galuh menambahkan, "Kami akan menampilkan informasi mengenai kereta tambahan, yang biasanya disediakan khusus selama musim mudik. Namun, tidak hanya itu, informasi mengenai kereta tambahan lainnya di luar periode mudik juga akan tersedia."
Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, Google Maps juga tidak kalah informatif. Perusahaan ini menjadwalkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Korlantas Polri, Jasa Marga, dan Kementerian Perhubungan, pada tanggal 11 Maret 2025. Pertemuan ini akan membahas beragam data penting yang akan digunakan untuk membantu masyarakat dalam perjalanannya, terutama selama arus mudik dan arus balik saat Lebaran.
Galuh menjelaskan lebih lanjut, "Data yang akan kami sajikan mencakup informasi tentang penerapan kontra-flow di jalan tol, jalur baru, dan informasi lalu lintas lainnya. Semua detail ini penting agar pengguna mendapatkan informasi akurat dan dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik." Dengan adanya fitur ini, Google Maps tidak hanya berfokus pada transportasi publik, tetapi juga memberikan layanan yang bermanfaat bagi pengendara pribadi.
Inovasi ini sejalan dengan upaya Google untuk meningkatkan pengalaman pengguna di Indonesia, sebuah negara dengan populasi yang sangat bergantung pada sistem transportasi publik. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pengguna angkutan umum, termasuk kereta, terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan pertumbuhan urbanisasi dan kebutuhan mobilitas yang semakin tinggi.
Dengan fitur ini juga, diharapkan dapat menciptakan integrasi yang harmonis antara transportasi umum dan penggunaan kendaraan pribadi, di mana pengguna dapat dengan mudah memilih moda transportasi mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan fitur ini untuk merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik, menghemat waktu, dan menghindari kemacetan.
