Lonjakan Hoaks Politik dan Sosial
Data dari Kominfo mencatat lebih dari 11.000 konten hoaks digital terdeteksi sepanjang tahun 2024. Mayoritas terkait isu politik, kesehatan, dan konflik sosial. Yang mengejutkan, sebagian besar hoaks tersebut menggunakan elemen visual dan audio buatan AI.
“Yang bahaya bukan cuma kontennya, tapi kecepatan penyebarannya yang tidak sebanding dengan kemampuan verifikasi publik,” ungkap Rizal.
Kebingungan Publik dan Rendahnya Literasi Digital
Sebagian besar masyarakat belum punya kemampuan literasi digital yang cukup untuk membedakan antara konten asli dan manipulasi digital. Apalagi di wilayah-wilayah dengan akses edukasi dan teknologi yang terbatas.
“Saya sendiri sering bingung, mana video yang beneran, mana yang editan. Semua tampak nyata,” ujar Dwi, warga Bekasi yang aktif di media sosial.
Kondisi ini membuat banyak orang terjebak dalam informasi yang menyesatkan, bahkan ikut menyebarkannya tanpa sadar.
Perlunya Regulasi dan Teknologi Lawan Teknologi