Elon Musk, salah satu tokoh paling berpengaruh di era teknologi modern, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan soal peluncuran roket atau kecanggihan mobil listrik, melainkan soal ketidakhadirannya yang misterius dari Gedung Putih. Pertanyaan besar pun muncul: apakah Musk diam-diam sudah hengkang dari jabatannya di pemerintahan Donald Trump?
Laporan terbaru dari The Post mengungkap bahwa meskipun Musk tidak secara resmi keluar dari posisinya di Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat (DOGE), kehadirannya di kantor nyaris tak terdeteksi. Kantor Musk yang berlokasi dekat dengan Ruang Oval bahkan jarang atau tak pernah digunakan sejak beberapa waktu terakhir.
Tak Pernah Terlihat di Kantor, Tapi Masih Pegang Peran?
Menurut Kepala Staf Gedung Putih, Susie Wiles, dirinya belum pernah bertemu langsung dengan Elon Musk. Dalam wawancara yang dikutip pada Jumat (2 Mei 2025), Wiles mengungkap bahwa seluruh komunikasi mereka hanya dilakukan via telepon.
"Saya tidak pernah bertatap muka dengannya, kami hanya berbicara lewat sambungan telepon. Namun hasilnya tetap bisa kami tindak lanjuti," ujar Wiles.
Meskipun tidak hadir secara fisik, Wiles menegaskan bahwa hal itu belum tentu mengurangi kontribusi Musk secara keseluruhan. Namun publik mulai mempertanyakan efektivitas kehadiran seorang tokoh penting jika ia nyaris tidak pernah muncul di pusat pemerintahan.
Fokus ke Tesla, Mundur dari Pemerintahan?
Mengutip informasi dari The Post, Elon Musk memang berencana mengurangi peran aktifnya di Gedung Putih secara signifikan mulai akhir Mei 2025. Langkah ini diambil karena ia ingin fokus menyelamatkan Tesla, perusahaannya yang belakangan ini dilaporkan mengalami penurunan performa cukup drastis.