Perusahaan Elon Musk yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), xAI, mendapat pendanaan baru senilai US$6 miliar (Rp 95 triliun). Hal tersebut meningkatkan valuasi xAI menjadi US$50 miliar atau sekitar Rp 792 triliun. Menurut beberapa sumber yang mengatakan kepada Faber, pendanaan yang akan ditutup pada pekan depan tersebut merupakan kombinasi US$5 miliar dari dana kekayaan negara (sovereign fund) di Timur Tengah, serta US$1 miliar dari investor lain.
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk membeli 100.000 chip Nvidia, menurut sumber yang familiar dengan rencana perusahaan. Teknologi pengemudian tanpa awak (Full Self Driving) Tesla direncanakan akan bergantung pada superkomputer Memphis terbaru.
Pada November tahun lalu, xAI merilis chatbot yang dinamai Grok. Grok digadang-gadang menjadi inisiatif untuk mengetahui berbagai informasi yang ada di alam semesta secara mendalam. Chatbot tersebut diluncurkan setelah pelatihan selama 2 bulan dan memiliki pengetahuan real-time dari berbagai informasi di internet.
Dengan Grok, xAI mengklaim pihaknya berkompetisi langsung dengan ChatGPT dari OpenAI, Bard dari Google, serta Claude dari Anthropic, dikutip dari CNBC International, Senin (18/11/2024). Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS berikutnya digadang-gadang akan membuat Musk lebih mudah mengembangkan inisiatif AI untuk merebut dominasi perusahaan lain.
Elon Musk telah mendapatkan banyak perhatian karena keberhasilannya dalam industri mobil listrik dan ruang angkasa melalui perusahaan SpaceX. Namun, aktivitasnya di sektor kecerdasan buatan juga tidak kalah menarik. Dengan perolehan pendanaan sebesar US$6 miliar, xAI akan meningkatkan kapabilitasnya dalam menggunakan AI untuk berbagai keperluan.