Menurut Izrael, sekitar 70% klien Armis telah meminta pemblokiran terhadap DeepSeek. Hal ini juga diamini oleh Ray Canzanese, direktur laboratorium ancaman di Netskope, yang mengungkapkan bahwa 52% klien Netskope telah melakukan pemblokiran penuh terhadap layanan AI tersebut.
"Ancaman terbesar yang dikhawatirkan adalah potensi kebocoran data sensitif ke pemerintah China melalui model AI DeepSeek," ujar Izrael dalam wawancara dengan Japan Times.
Langkah-langkah pemblokiran ini semakin memperkuat tren global terkait pembatasan AI berbasis China di berbagai negara. Dengan meningkatnya kekhawatiran soal keamanan data dan privasi, akankah DeepSeek mampu bertahan di tengah tekanan ini?