Tampang

China Unggul dalam Adopsi Teknologi Kecerdasan Buatan: Data Ungkap Fakta Mengejutkan

11 Jul 2024 19:12 wib. 435
0 0
China Unggul dalam Adopsi Teknologi Kecerdasan Buatan: Data Ungkap Fakta Mengejutkan
Sumber foto: iStock

Tidak hanya dalam adopsi teknologi, China juga terus unjuk gigi dalam hal paten AI-generatif. Data dari Badan Kekayaan Intelektual PBB menunjukkan bahwa China mendominasi dalam hal paten AI-generatif dengan mendaftarkan 38.000 paten dalam periode 2014-2023. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan AS yang hanya mendaftarkan 6.276 paten dalam periode serupa. Hal ini menunjukkan bahwa China tidak hanya mengadopsi teknologi AI, tetapi juga berhasil dalam menghasilkan inovasi dan pengembangan teknologi tersebut, yang tercermin dari jumlah paten yang mereka daftarkan.

Meskipun Jumlah paten AI yang didaftarkan oleh China jauh lebih tinggi dibandingkan dengan AS, banyak layanan AI global seperti OpenAI yang dilarang di China. Namun, kemampuan China untuk mengembangkan layanan serupa melalui raksasa teknologi seperti ByteDance dan startup Zhipu, telah membuat mereka mampu bersaing di kancah global. Kemampuan China untuk mengembangkan teknologi AI secara internal menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan teknologi dari luar negri, tetapi mampu menciptakan inovasi sendiri yang dapat bersaing secara global.

Dari data dan fakta yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa China memang sudah lebih maju dalam hal adopsi dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan dibandingkan dengan Amerika Serikat. Dominasi China dalam mengadopsi teknologi AI dan jumlah paten yang mereka daftarkan menunjukkan bahwa China menjadi pemimpin dalam mengembangkan landscape AI di dunia. Sementara AS terus berusaha untuk mengikuti perkembangan China dalam hal ini, namun dominasi China dalam hal adopsi dan pengembangan teknologi AI masih menjadi fakta yang mengejutkan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?