Doa menjadi salah satu amalan senantiasa berpengaruh dalam mendapat keutamaan aliran rezeki. Biasanya doa menjadi cara ampun bagi seseorang yang selama ini rezeki di kehidupannya masih seret agar kembali mengalir deras. Begitu pun dalam Islam, doa dianggap sebagai wujud tawakal dan permohonan kepada Tuhan untuk mendapatkan keberkahan dalam rezeki.
Sesuai hadits dari Ali yang mengenai doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk mendapat aliran rezeki secara bertubi-tubi, memberikan pemahaman yang dalam terkait pentingnya doa dalam mencari rezeki yang halal dan ditakdirkan oleh Allah SWT. Doa ini mengandung makna untuk memohon kehalalan rezeki, menjauhi yang haram, serta memohon kecukupan dengan karunia Allah semata.
Namun, ada beberapa orang yang masih mempercayai bahwa minta air agar mendapat doa dari kyai dianggap salah satu cara memperoleh rezeki. Hal ini menimbulkan perdebatan seputar boleh tidaknya meminta air doa kepada kyai demi meraih derasnya aliran rezeki dalam ajaran Agama Islam.
Dalam Islam, meminta air doa kepada manusia, seperti kyai atau dukun dianggap tindakan syirik. Ustaz Adi Hidayat membagikan pandangannya terkait hukum seorang Muslim minta air doa kepada kyai dianggap sebagai pembuka pintu aliran rezeki. Menurut Ustaz Adi Hidayat, tindakan ini harus dilihat dari sudut pandang hukum dalam ajaran Islam.
Menurutnya, penjelasan ini sangat berguna agar mengetahui hukum yang melakukan perbuatan tersebut. Ia berpendapat bahwa, para kyai selalu dihormati lantaran sering dipandang baik oleh umat Muslim dijadikan sebagai figur spiritual. Tak hanya kyai, ia mengatakan bahwa, sosok lain juga sering dijadikan peran dalam meminta air doa sebagai pembuka rezeki. Misalnya ada ulama, ustaz atau pun guru agama dipercaya doa yang diberikan atau diucap oleh mereka langsung dikabulkan oleh Allah SWT.
Doa sendiri memiliki definisi dalam bentuk permohonan dimana seseorang menyampaikan harapan, permintaan, dan pujian kepada Tuhan. Itu menjadi ciri setiap manusia baik dari umat Islam maupun umat agama lainnya dalam menyampaikan permohonannya agar dikabulkan oleh Tuhannya. Namun, dalam praktik meminta air doa kepada kyai tidak ada dasar secara langsung dalam ajaran Agama Islam.