Samsung Turun Takhta, Meski Varian Premium Mulai Bangkit
Samsung harus puas turun ke peringkat dua dengan pangsa pasar sebesar 18%, mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh keterlambatan peluncuran Galaxy S25, yang membuat performa awal tahun mereka tidak sekuat sebelumnya.
Meskipun begitu, pada Maret 2025 Samsung mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Peluncuran Galaxy S25 dan lini menengah Galaxy A berhasil menarik kembali minat konsumen, terutama untuk varian Ultra, yang tergolong sebagai model premium dari seri Galaxy S25.
Samsung tampaknya masih memiliki daya saing tinggi, namun perlu bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan strategi peluncuran di awal tahun.
Xiaomi, Vivo, dan Oppo: Masih Jadi Penantang Serius
Di posisi ketiga dan keempat, Xiaomi dan Vivo mempertahankan eksistensi mereka dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 14% dan 8%. Xiaomi bahkan mencatat pertumbuhan positif sebesar 5% YoY, berkat ekspansi agresif ke pasar baru dan peralihan fokus ke segmen ponsel premium di pasar domestiknya.
Vivo juga berhasil tumbuh sebesar 6% YoY. Meski tak secepat Xiaomi, pencapaian ini menunjukkan bahwa Vivo mampu mempertahankan loyalitas konsumen di tengah persaingan sengit.
Oppo menempati posisi kelima, dengan pangsa pasar yang setara dengan Vivo yakni 8%, namun mencatat sedikit penurunan 1% YoY. Oppo masih menunjukkan pertumbuhan di India, Eropa, dan Amerika Latin, tapi tidak cukup untuk mengangkat total performanya secara signifikan.
Merek Alternatif Mulai Mencuri Panggung
Di luar lima besar, beberapa pemain lama dan baru mulai unjuk gigi. Nama-nama seperti Honor, Huawei, dan Motorola menunjukkan pertumbuhan agresif di beberapa wilayah, menjadikan kompetisi pasar semakin terbuka dan dinamis.