Data dari MOH juga mengindikasikan bahwa terdapat 209 kasus baru HIV dilaporkan di kalangan warga negara dan penduduk tetap Singapura pada tahun 2023, yang menunjukkan peningkatan sedikit dari 202 kasus pada tahun 2022. Data tersebut merupakan yang paling tinggi sejak tahun 1998.
Peningkatan kasus HIV baru di Singapura menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut untuk mencegah penyebaran virus ini di masyarakat. Selain itu, MOH mencatat bahwa ada 250 infeksi baru terjadi pada tahun 2021 dan 261 pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan HIV masih merupakan perhatian serius bagi kesehatan masyarakat di Singapura.
Melalui kebijakan penjualan alat tes HIV mandiri di apotek, Singapura berharap dapat meningkatkan kesadaran, aksesibilitas, dan pengendalian HIV di antara penduduknya. Dengan adanya fasilitas tes mandiri yang lebih mudah diakses, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk menjalani tes HIV secara rutin, sehingga penyebaran virus ini dapat ditekan dan pencegahan penyakit lebih efektif dilakukan.