Adanya kebijakan penjualan alat tes HIV mandiri ini dibarengi dengan data statistik yang memperlihatkan tingginya kasus terdeteksi HIV pada stadium akhir infeksi. MOH mencatat bahwa sebagian besar pasien HIV yang baru terdeteksi mengalami infeksi stadium akhir pada saat diagnosis. Persentase kasus terdeteksi pada infeksi stadium akhir tahun 2023 mencapai 52%, diikuti dengan 51% pada tahun 2022, dan 62% pada tahun 2021.
Tingginya kasus HIV yang terdeteksi pada tahap akhir infeksi menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap pemeriksaan HIV di kalangan masyarakat.
MOH juga menyoroti bahwa proporsi kasus HIV yang terdeteksi melalui pemeriksaan sendiri relatif rendah, yakni mencapai 15% pada tahun 2023, 17% pada tahun 2022, dan 16% pada tahun 2021.
MOH menekankan pentingnya bagi setiap orang dewasa untuk menjalani tes HIV setidaknya sekali seumur hidup, terlepas dari faktor risikonya. Mereka yang terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi disarankan untuk menjalani tes HIV rutin setiap tiga hingga enam bulan.
Sembari itu, individu yang terindikasi memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HIV harus menjalani tes secara lebih rutin dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendiskusikan pilihan tindakan pencegahan yang tepat.