Menurut analis senior Counterpoint, Jene Park, tahun 2025 diprediksi tidak akan memberikan banyak perkembangan positif bagi pasar foldable. Ia menyatakan bahwa meskipun teknologi ini masih menarik, adopsi pengguna mengalami perlambatan karena berbagai faktor, seperti harga tinggi, ketahanan perangkat, dan kebutuhan konsumen yang belum benar-benar mendesak untuk beralih ke ponsel lipat.
"Untuk pertama kalinya, kami memperkirakan segmen ponsel lipat akan mencatat pertumbuhan negatif," kata Park dalam keterangannya. Hal ini menjadi sinyal bahwa pasar mungkin sedang memasuki masa transisi atau bahkan saturasi.
2026, Titik Balik yang Ditunggu?
Meskipun prediksi untuk tahun 2025 cukup suram, harapan besar justru disematkan pada 2026. Counterpoint meyakini bahwa tahun tersebut bisa menjadi momentum kebangkitan pasar HP lipat. Alasannya? Banyaknya vendor besar yang bersiap memasuki segmen ini, termasuk Apple yang kabarnya tengah mengembangkan iPhone lipat.
Calvin Lee, Direktur Penelitian Counterpoint, menambahkan bahwa rantai pasok telah menerima banyak pesanan untuk komponen ponsel lipat tahun 2026, yang menunjukkan kesiapan industri menyambut lonjakan permintaan. “Ini bukanlah tanda pasar jenuh, tetapi lebih kepada pasar yang tengah bersiap untuk transformasi besar. Kemunduran sementara di 2025 lebih karena faktor perencanaan ulang dan strategi,” ungkapnya.
Data Penjualan yang Menggambarkan Kesenjangan Kinerja
Berdasarkan laporan Counterpoint, sepanjang tahun 2024 pasar HP lipat hanya mencatat pertumbuhan 2,9% year-on-year (YoY). Beberapa vendor seperti Huawei, Motorola, Honor, Xiaomi, dan Vivo bahkan mengalami pertumbuhan dua hingga tiga digit.